Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Mobil di Jakarta
Bayangkan bekerja 9-to-5 atau pergi ke kampus untuk kuliah selama 6 jam selama 5 hari seminggu. Kemudian bayangkan bagaimana perasaanmu di penghujung hari. Bahu dan tengkuk terasa kaku, pandanganmu sedikit kabur karena menatap layar komputer sepanjang hari, dan tidak sabar untuk mandi air hangat sesampai di rumah. Untuk sampai di rumah, kamu harus menghadapi jam sibuk malam hari di Jakarta saat mengendarai mobil. Hal tersebut membuat kamu semakin lama untuk sampai di rumah.
Faktor penting dalam menghilangkan perasaan buruk hari ini adalah dengan memilih transportasi yang tepat. Jika kamu telah memilih yang tepat, maka kamu tidak akan terlalu stres dalam memikirkan apakah kamu masih memiliki nafsu untuk melakukan sesuatu lagi setelah tiba di rumah. Memiliki mobil sendiri mungkin merupakan pilihan terbaik untuk melakukannya. Namun, sebelum kamu memutuskan, berikut empat hal yang harus diperhatikan sebelum kamu memiliki mobil di Jakarta:
Pertama, Pahami Aturan Perjalanan
Aturan lalu lintas ganjil genap di mana beberapa jalan utama isinya adalah kendaraan dengan plat nomor yang diakhiri dengan nomor ganjil atau genap tergantung pada waktu dan hari tertentu. Aturan untuk kota besar seperti Jakarta sangat berbeda untuk kota-kota kecil di sekitarnya, jadi sebaiknya baca terlebih dahulu.
Baca Juga: Traffic in Jakarta 101
Ini tidak hanya berarti memahami hukum tentang mengemudi, tetapi juga aturan sosial yang membentuk jalanan Jakarta. Hal ini termasuk ‘alasan’ orang membunyikan klakson, kemungkinan untuk marah-marah di jalan, dan jalan pintas yang mungkin membuat kamu pulang lebih cepat. Biasakan diri dengan suasananya dan pertimbangkan ini. Perhatikan lampu lalu lintas yang lebih menegangkan dan lebih panjang. Intinya, ingatlah untuk tetap terhidrasi, sudah buang air kecil terlebih dahulu, atau perut dalam keadaan kenyang karena kamu perlu mempertimbangkan kemungkinan membutuhkan waktu yang lebih lama di jalan.
Kedua, Coba Gunakan Transportasi Umum
Wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabek) terdiri dari populasi sekitar 31 juta orang – contoh kota besar yang terlalu memenuhi syarat. Untuk mengatasi itu, pihak berwenang menyediakan jaringan transportasi umum yang luas. Contohnya Commuter Line, LRT, MRT atau bus Trans Jakarta. Hal ini dapat menghindarkan kamu dari kebutuhan untuk secara selalu waspada saat mengemudi sendiri. Sebaliknya, kamu hanya perlu tetap fokus pada arah dan pengumuman angkutan umum yang kamu naiki. Tak perlu dikatakan, fasilitas ini adalah yang terbaik dengan sistem yang mudah meniru New York atau Amsterdam.
Ingin tahu lebih banyak tentang transportasi umum di Jakarta? Klik di sini
Beberapa kekurangan transportasi umum biasanya pada kepadatan di waktu-waktu tertentu, atau rasa takut akan pencopet. Ini adalah kekhawatiran yang sangat bisa dimengerti. Seiring waktu, kamu akan terbiasa dengan suasananya dan semakin percaya diri dalam menggunakannya. Mungkin kamu sama sekali tidak terbiasa naik transportasi umum. Kemudian, cobalah naik satu kendaraan untuk pergi ke suatu tempat yang dekat untuk secara bertahap mengatasinya. Pastikan untuk mencoba angkutan umum di Jakarta secukupnya sebelum memutuskan untuk naik mobil daripada menggunakan angkutan umum.
Ketiga, Cobalah aplikasi ride-sharing
Bagi mereka yang tidak menyukai transportasi umum, kamu beruntung. Orang Indonesia beberapa tahun terakhir ini telah terbiasa dengan aplikasi berbagi kendaraan. Kamu dapat dengan mudah melihat legiun pengendara sepeda motor yang berbagi tumpangan yang tampaknya meniru korps Green Lantern. Aplikasi berbagi tumpangan ini terkadang memberikan diskon dari waktu ke waktu, jadi waspadalah. Mungkin lebih hemat biaya daripada memiliki dan mengendarai mobil sendiri.
Beberapa kekurangan untuk aplikasi berbagi tumpangan adalah mereka mengandalkan algoritme untuk harganya. Jadi, lonjakan harga memang akan terjadi. Ketika itu terjadi, pastikan kamu punya cukup uang untuk pulang. Pada hari-hari yang lebih sibuk, kamu bahkan harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan sopir sendiri. Hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika kamu memiliki mobil!
Keempat, Perhatikan Pengeluaranmu
Bagian ini mungkin juga tidak perlu dikatakan lagi, tetapi pada akhirnya, menyesuaikan pilihanmu dengan gaji adalah hal yang paling penting. Memiliki mobil dapat membuang energi yang berharga. Terutama, penggunaan angkutan umum berisiko tidak tersedia karena permintaan yang tinggi atau saat krisis. Selain itu, terlalu percaya diri pada aplikasi berbagi tumpangan akan membuatmu terus mengeluarkan uang.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang biaya hidup di Jakarta? Klik di sini
Setelah kamu mempertimbangkan tiga poin sebelumnya, mungkin kamu tersadar bahwa memiliki mobil untuk berkeliling kota adalah pilihan terbaik. Nah, ingatlah untuk memilih metode pembayaran dan perhitungan yang tepat untuk tagihan bulanan mobilmu. Salah langkah dalam memutuskan yang pertama dan yang terakhir mungkin akan membuatmu membayar lebih banyak dalam jangka panjang. Jadi, jangan malas menghitung angkanya.
Jika kamu sudah memutuskan untuk tetap membeli mobil di Jakarta, sebenarnya ada satu detail terakhir yang perlu kamu ingat. Pertimbangkan selalu bahwa Jakarta adalah kota yang dinamis dan selalu bersiap untuk berganti opsi di tengah jalan. Kamu mungkin memiliki mobil yang tidak tepat waktu karena peraturan lalu lintas ganjil-genap, kamu mungkin kesulitan menemukan tempat parkir di tujuan, atau mobilmu mungkin menolak untuk dinyalakan. Kondisi tersebut mengharuskan kamu untuk selalu memiliki trik: Google Maps dan aplikasi ride-sharing sebagai cadangan penting. Jadi selalu bersiap untuk kemungkinan buruk terjadi.
No Comment