Petunjuk Kemacetan Jakarta

Jika kamu belum pernah ke Jakarta sebelumnya, kamu harus mempersiapkan diri! Jakarta memiliki lalu lintas terburuk dan mengerikan di dunia – semua orang yang pernah ke sini pasti tahu itu. Penelitian menunjukkan bahwa Jakarta menempati urutan teratas sebagai kota dengan lalu lintas terparah di dunia. 3,5 juta orang bepergian menggunakan mobil setiap harinya. Pemerintah terus mencari solusi. Meskipun tampak lebih baik, masalah ini belum juga terselesaikan.

Seorang novelis, Seno Gumira Ajidrama, dalam The Guardian, mengatakan bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan orang-orang terjebak dalam kemacetan Jakarta adalah 10 tahun dalam hidup mereka. Walaupun kedengarannya mustahil, kepadatan kereta komuter akan meyakinkanmu. Kamu bisa saja melihat jalanan di Jakarta kosong adalah ketika liburan, khususnya Lebaran (Idul Fitri). Orang-orang akan kembali ke kampung halamannya selama beberapa hari, jalanan di ibu kota kosong dan bebas kemacetan.

MRT dan LRT: Transportasi umum untuk lalu lintas yang lebih baik

Orang Jakarta menanyakan hal yang sama. Mereka menuntut pemerintah mengambil langkah besar untuk memperbaiki lalu lintas Jakarta. Banyak kebijakan telah diterapkan di jalan-jalan Jakarta. Lebih banyak transportasi umum diperkenalkan kepada masyarakat, mulai dari KRL atau kereta antarkota hingga MRT dan LRT terbaru yang menghubungkan area vital di kota.

Sarana Transportasi Paling Murah di Jakarta

Mass Rapid Transit atau biasa disebut MRT, merupakan inovasi di akhir tahun 90-an. Namun, pembangunannya baru dimulai beberapa tahun yang lalu dan diresmikan pada tahun 2019. MRT menjadi harapan pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi masalah kemacetan beserta kerugian ekonomi. Tetapi, solusi yang ditawarkan MRT ini juga menimbulkan masalah. Transportasi umum ini dituding sebagai penyebab banjir yang terjadi pada awal tahun 2020. Masalah ini masih belum terpecahkan, seiring dengan perbaikan lebih lanjut dalam pembangunan proyek MRT tahap II. Untuk informasi lebih lanjut mengenai MRT, kamu bisa mengakses situs resminya di sini.

Di sisi lain, Light Rapid Transit atau LRT baru juga telah dibangun untuk menghubungkan orang-orang dari Jakarta ke kota-kota sekitarnya. Saat ini, LRT jalur luar menghubungkan Jakarta, Bogor, Bekasi, Cawang, dan Kuningan, sedangkan jalur dalam akan menghubungkan antar-kecamatan, seperti Sudirman, Kelapa Gading, Rawamangun, dan Manggarai. Sayangnya, selama pembangunan LRT, proyek tersebut malah menimbulkan kemacetan parah di seluruh ruas tol Jakarta. Berbeda dengan tujuannya, pemerintah berharap LRT nantinya bisa mengurangi kemacetan lalu lintas.

Baca lebih lanjut tentang Transportasi Umum di Jakarta

Aturan Genap Ganjil

Peraturan lalu lintas yang berlaku juga penting menjadi perhatianmu. Untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalanan Jakarta, salah satu kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah adalah memperbolehkan plat nomor tertentu masuk ke jalan-jalan besar pada waktu-waktu tertentu.

Haruskah Kamu Membeli Mobil di Jakarta?

Pada awal September 2019, pemerintah daerah menetapkan sistem ganjil genap. Plat nomor dengan nomor ujung ganjil hanya boleh melewati jalan pada tanggal ganjil, begitu pun sebaliknya dengan plat nomor genap. Aturan ini berlaku setiap hari kerja (Senin sampai Jumat) dan tidak berlaku saat hari libur. Kamu harus mematuhi aturan ini selama jangka waktu tertentu, mulai dari jam 6 hingga 10 pagi dan kemudian dari jam 4 hingga jam 9 malam.

Pemerintah menerapkan Ganjil Genap di 25 ruas jalan yang berbeda. Berikut jalan-jalan berikut yang harus kamu waspadai:

  1. Jalan Medan Merdeka Barat
  2. Jalan MH Thamrin
  3. Jalan Jenderal Sudirman
  4. Jalan Jenderal S Parman; dari Jalan Tomang Raya sampai dengan Jalan KS Tubun.
  5. Jalan Gatot Subroto
  6. Jalan MT Haryono
  7. Jalan HR Rasuna Said
  8. Jalan DI Panjaitan
  9. Jalan Jenderal Ahmad Yani (mulai simpang Jalan Perintis Kemerdekaan sampai dengan simpang Jalan Bekasi Timur Raya)
  10. Jalan Pintu Besar Selatan
  11. Jalan Gajah Mada
  12. Jalan Hayam Wuruk
  13. Jalan Majapahit
  14. Jalan Sisingamangaraja
  15. Jalan Panglima Polim
  16. Jalan RS Fatmawati
  17. Jalan Suryopranoto
  18. Jalan Balikpapan
  19. Jalan Kyai Caringin
  20. Jalan Tomang Raya
  21. Jalan Pramuka
  22. Jalan Salemba Raya (Sisi Barat dan Timur)
  23. Jalan Kramat Raya
  24. Jalan Stasiun Senen
  25. Jalan Gunung Sahari

Sanksi dan Denda

Lebih lanjut, aturan ini khusus untuk jalan-jalan vital dengan tingkat lalu lintas yang sangat mengkhawatirkan. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, khususnya mobil. Sanksi yang diterapkan bisa berbeda-beda tergantung pada keadaan. Mereka yang melanggar aturan bisa memilih jenis slip yang akan didapatkan. Jika kamu mendapatkan slip biru, kamu tidak perlu pergi ke pengadilan. Kamu hanya harus membayar Rp 500.000 kepada pihak berwajib. Selain itu, kamu juga harus menyerahkan SIM beserta surat-surat kendaraanmu. Jika kamu tidak bisa menunjukkan surat-surat tersebut, maka akan ada sanksi lebih lanjut.

Kamu juga bisa memilih untuk mendapatkan slip merah. Jika kamu keberatan dengan sanksi yang diberikan kepadamu, kamu akan diberi kesempatan untuk pergi ke pengadilan dan membuktikan bahwa kamu tidak perlu diberi sanksi. Hakim akan memutuskan nanti; apakah akan memberi sanksi atau tidak, atau tentang jumlah denda yang harus dibayarkan.

Terlepas dari kemacetan dan peraturan di Jakarta, hal ini tidak menghentikan orang untuk terus datang. Kamu akan selalu menemukan hal-hal hebat di kota yang semarak ini. Kami bisa pastikan bahwa kemacetan tidak menghentikan Jakarta menjadi kota yang menakjubkan untuk ditinggali.

Related Posts

No Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *