Inspirasi Rumah Kontainer untuk Hunian yang Unik

Rumah kontainer awalnya marak digunakan di benua Amerika seperti Texas, California, Alaska, Oregon dan negara-negara lain di Eropa. Hingga akhirnya di Asia pun mulai menggunakan konsep serupa. Kontainer dengan ukuran paling kecil pun bisa membuat sebuah rumah dengan luas lantai sekitar 30 meter persegi.

Kontainer atau peti kemas sendiri dapat diolah menjadi banyak fungsi, selain hunian tempat tinggal, penggunaan kontainer juga ditemukan sebagai tempat untuk berteduh pada ruang terbuka maupun untuk berjualan. Rumah yang terbuat dari kontainer bisa bertahan sampai 25 tahun, lho!

Apa itu rumah kontainer?

Kontainer merupakan peti yang biasa digunakan untuk mengangkut barang. Biasanya, kontainer mempunyai berat yang berkisaran antara 24.000 kg hingga 30.480 kg.

Kontainer sering dipuji sebagai struktur yang dapat digunakan sebagai ruang layak huni sejak tahun 1980-an. Rumah Kontainer pertama dibuat pada tahun 2006 oleh Peter DeMaria yang berasal dari California. Selain digunakan sebagai tempat tinggal yang hemat limbah konstruksi, kontainer juga digunakan sebagai bahan tempat tinggal karena mempunyai kemampuan untuk menahan rayap, api, dan jamur.

Kelebihan rumah kontainer

Menggunakan kontainer sebagai struktur utama suatu rumah memiliki kelebihan pada nilai sustainability pastinya. Namun, ternyata ada juga kelebihan lain dari konsep rumah kontainer ini.

1. Desain yang simpel dan unik

Jika kamu menyukai bentuk rumah yang minimalis atau sederhana dengan komposisi persegi, maka rumah kontainer ini bisa menjadi rumah yang cocok untuk kamu. Karena menggunakan kontainer, bentuk keseluruhan dari rumah ini pasti akan cenderung sederhana persegi panjang atau kombinasi dari peletakkan bentuk persegi panjang. Konsep dari rumah kontainer cenderung terkesan bersih dan sederhana. Bagian atas kontainer pun juga bisa dijadikan lantai untuk ruang terbuka tanpa kolom.

2. Ramah lingkungan

Limbah hasil pembangunan properti merupakan kategori limbah terbanyak kedua di dunia. Pembangunan rumah kontainer tentu merupakan bentuk proses mengolah limbah yang sudah ada sehingga dapat disebut ramah lingkungan. Ada banyak kontainer di luar sana yang sudah tidak dipakai lagi namun kembali memiliki nilai yang tinggi ketika sudah diolah menjadi hunian.

3. Biaya yang Memadai 

Salah satu keuntungan dari membangun rumah kontainer adalah perkiraan anggaran yang lebih pasti dan lebih murah dari rumah biasa. Sebagian besar pekerjaan konstruksi kontainer diselesaikan di pabrik dengan harga yang sudah tetap. Pembangunan rumah dengan kontainer ini mulai dari Rp 15 juta untuk kontainer bekas berukuran 6 meter. Semuanya bisa disesuaikan dengan anggaran yang kamu punya!

4. Efisiensi waktu pengerjaan

Bahan baku utama yang berupa kontainer membantu mempermudah kamu dalam efisiensi waktu pengerjaan. Biasanya pembangunan rumah biasa membutuhkan waktu paling cepat 6 bulan, bahkan bertahun-tahun untuk selesai. Sedangkan rumah kontainer ini bisa dipesan dari pabrik konstruksi pengolahan peti kemas, dengan tenaga dan alat profesional tentunya. Oleh karena itu, pembuatan dapat selesai dalam waktu kurang dari 3 bulan.

5. Dapat dipindah

Karena fungsi utama dari kontainer sendiri sebelumnya merupakan wadah untuk mempermudah perpindahan barang-barang dalam jumlah besar, maka jelas rumah kontainer kamu memiliki potensi untuk dapat dipindahkan juga. Tidak seperti rumah biasa, dimana kamu harus menjual dan membeli rumah kembali jika ingin berpindah ke wilayah lain. Namun, kamu harus memastikan bahwa wilayah baru dimana kamu akan tinggal memang memungkinkan dan memperbolehkan untuk kamu melakukan pindahan.

Kekurangan rumah kontainer

Selain itu, kamu juga harus mempertimbangkan kekurangan dari konsep rumah kontainer atau pemanfaatan peti kemas sebagai konstruksi utama hunian.

1. Menyesuaikan ukuran standar kontainer

Ukuran kontainer sendiri sudah memiliki standar sesuai pabrik. Kontainer standar internasional paling kecil berukuran panjang 6 meter, lebar 2,4 meter dan tinggi 2,5 meter. Panjang 6 meter pun baru merupakan ukuran terluar, sehingga dimensi dalamnya sendiri adalah 5,7 meter. Sehingga kamu harus menyesuaikan penataan ruang kamu sesuai ukuran kontainer. 

2. Cenderung menyerap panas

Kontainer menggunakan bahan aluminium dan memiliki sifat penghantar panas yang baik. Namun, kamu bisa mengatasi hal ini dengan melapisi bagian dalam kontainer dengan kayu atau bambu. Kamu juga bisa mengecat bagian luar kontainer dengan warna putih agar mengurangi intensitas panas matahari.

Hal-Hal Yang Harus Kamu Siapkan Sebelum Membuat Rumah Kontainer

1. Buatlah Rencana

Sebelum kamu membangun rumah kontainer, buatlah dulu rencananya dengan matang. Mulai dari desain, anggaran, dan lokasi.

2. Cari Arsitek yang Tepat

setelah kamu merencanakan rencana kamu dengan matang, saatnya kamu mencari arsitek yang tepat untuk membangun rumah kontainer mu.

3. Beli Kontainer Bekas

Setelah dua langkah di atas, sekarang saatnya kamu membeli kontainer bekas untuk membangun rumah kontainer mu. Kontainer bekas bisa kamu dapatkan di toko-toko online yang biasa menjual kontainer baru maupun bekas. Pastikan toko nya terpercaya ya!

4. Siapkan Pondasi

Yang terakhir, untuk membangun rumah kontainer, ada 3 pondasi utama yang harus kamu ketahui.

  1. Pondasi Piers. Merupakan pondasi yang paling sederhana dan murah.
  2. Pondasi Slab on Gab. Pondasi yang ini cocok untuk rumah kontainer yang berada di tanah yang lunak.
  3. Pondasi Pile. Pondasi yang ini merupakan pondasi yang cocok kalau lahan rumah kamu lemah.

Inspirasi Desain Rumah Menggunakan Kontainer

Jika kamu menyukai konsep rumah minimalis yang memanfaatkan kontainer secara keseluruhan, berikut beberapa contoh desain yang berhasil mengolah peti kemas sebagai tempat tinggalnya tanpa memerlukan banyak tambahan bahan baku konstruksi lainnya.

1. Cambará Container House

Rumah kontainer di Brazil ini merupakan proyek yang didasarkan pada konsep konstruksi modular industri. Terbentuk dari dua kontainer berukuran 6 meter yang dihubungkan secara paralel, dengan total luas 68 meter persegi.

Dengan ukurannya yang compact, rumah ini memberikan kesan intim bagi penghuni di dalamnya. Kamu juga perlu jeli dalam menempatkan furnitur agar ruangan tetap terasa luas.

Kamar tidur, ruang makan, ruang tv disusun tanpa sekat dengan dengan jendela kaca lebar yang dimodifikasi di bagian pintu kontainer. Bagian dalam dinding juga dapat dilapisi dengan batu bata agar meredam penyerapan panas matahari.

2. Container House 

Container House ini berfungsi sebagai hunian maupun ruang multifungsi. Memanfaatkan dua kontainer yang diletakkan terpisah, kemudian ditambah konstruksi atap baja sederhana. Hal tersebut memberikan ruang terbuka di antara kontainer yang berfungsi sebagai dapur, ruang makan, ruang bersantai, serta tempat beraktivitas di siang hari.

Ruang kamar diletakkan di ujung kontainer sehingga memiliki akses jendela yang luas ke luar. Meskipun berada di Chile, konsep ini bisa diadaptasi menjadi ruang komunitas atau kafe dengan ruang terbuka di Indonesia.

3. Casa Container Granja Viana

Rumah di Brazil dengan luas bangunan 196 meter persegi ini mengakali peletakkan arah kontainer. Dua kontainer di lantai satu disusun sejajar dengan terpisah jarak sehingga menciptakan ruang tambahan di bagian tengah. Kemudian, kontainer berikutnya disusun di atas kedua kontainer sehingga membentuk lantai dua yang juga menaungi ruang tengah tadi.

Bagian atas kontainer di lantai satu yang tidak tertutup lantai dua dijadikan balkon serta atap hijau. Atap hijau juga membantu mengurangi penyerapan panas sinar matahari.

Inspirasi Konsep Desain Seperti Rumah Kontainer

Ingin memiliki desain rumah kontainer tapi mempertimbangkan kekurangan dari konsep tersebut? Kamu bisa mencoba mengadaptasi bentuk dan komposisi kontainer ke dalam rumah kamu dengan material pembangunan yang sama seperti rumah pada umumnya! Permainan bentuk persegi yang repetitif merupakan kunci dari konsep utama rumah kontainer.

1. Clay House

Dirancang oleh Budi Pradono Architects, rumah ini berada di atas bukit di Lombok. Mengolah konsep konteks lingkungan dan penggunaan material yang efisien, rumah ini menggunakan satu kontainer yang didaur ulang. Kontainer diletakkan miring agar membentuk ruang yang lebih tinggi dan lebar di dalamnya.

Kemudian untuk mengurangi panas, bagian dalam kontainer juga ditambah dengan lapisan material bambu. Kontainer ini juga dicat putih sehingga bisa memantulkan siluet matahari agar terasa lebih sejuk di dalam.

2. PV14 House

PV14 House menggunakan material aluminium pada bagian interior dan dinding lantai dua yang terlihat seperti kontainer. Desain ini cocok untuk kamu yang menyukai kesan sederhana dan modern dari rumah kontainer! Bentuk persegi merupakan unsur pembentuk rumah secara keseluruhan.

Kamu dapat menggunakan lantai beton dan struktur baja yang diekspos. Serta aluminium pada permukaan ceiling yang menambah kesan seperti kontainer.

Jadi, itulah inspirasi desain hunian dengan konsep rumah kontainer. Semoga kamu menemukan konsep yang paling cocok untuk hunian masa depan kamu!


Kamu juga dapat membaca artikel lainnya di blog kami, serta rekomendasi sewa apartemen bulanan di Jakarta oleh Flokq.

Related Posts

No Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *