Mulai Gaya Hidup Ramah Lingkungan Dengan 12 Langkah Ini!
Perubahan iklim, kelangkaan air, dan deforestasi adalah beberapa topik yang sering diperbincangkan saat ini seputar hubungan manusia dan alam. Seiring waktu berjalan, dampak kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan makin marak terlihat. Karena itu, timbullah kesadaran untuk memulai trend gaya hidup yang ramah lingkungan. Namun, pada saat yang sama, kita tidak bisa merubah kebiasaan yang kita selalu lakukan segera. Karena itu, kita bisa mencari langkah-langkah kecil untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan. Ayo mulai gaya hidup ramah lingkungan! Simak langkah-langkah berikut ini sebagai jejak awal untukmu memulai hidup ramah lingkungan.
1. Menggunakan tas belanja untuk mengganti kantong plastik
Ini adalah cara yang efektif dan bisa juga dibilang stylish dalam mengurangi plastik sekali pakai seperti plastik belanja. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan tote bag, tas katun, ataupun tas ransel untuk berbelanja. Pilihan gaya dan bahan pun juga banyak. Kita bisa saja membeli kerajinan buatan lokal maupun tote bag dari merk ternama. Tas seperti tote bag dapat ditemukan di toko online maupun offline kesayangan dengan harga mulai 4.500 rupiah. Sangat terjangkau!
Jika kamu sudah nyaman tidak menggunakan plastik dalam berbelanja, kamu bisa memulai kebiasaan-kebiasaan lain yang dapat membantu mengurangi sampah plastik, seperti berhenti menggunakan sedotan plastik. Isu plastik memang sudah bukan hal yang asing jika kita berbicara tentang hal-hal yang harus dikurangi demi hidup ramah lingkungan. Namun, kenapa isu ini sangat panas diperbincangkan? Plastik adalah bahan yang sulit diurai. Ini membuat sampah plastik menjadi lebih tahan lama. Ada saja kemungkinan kamu menemukan plastik dari tahun 1970 an secara tidak sengaja.
Sampah plastik sudah bertebaran dimana-mana, menggunung dan melaut. Terdapat sebuah konglomerasi plastik bernama Great Pacific Garbage Patch yang mengancam ekologi dan sumber kehidupan nelayan sekitar pasifik. Maka dengan itu, mari mulailah gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi pemakaian plastik sebanyak-banyaknya dengan langkah-langkah kecil seperti tidak menggunakan plastik saat berbelanja.
2. Cermat dalam mengonsumsi makanan
Dari dulu orang tua kita sudah selalu mengingatkan kita untuk menghabiskan makanan dan jangan membuang makanan. Kalau bagi penulis sendiri, adalah nenek yang selalu mengingatkan penulis untuk tidak membuang nasi dan tidak meninggalkan nasi sebutir pun pada piring. Yah, memang betul. Simpelnya, dengan tidak membuang makanan kita mengurangi konsumsi dan limbah makanan pribadi serta mengurangi beban pemasok makanan.
Selain tidak membuang makanan, mengurangi konsumsi nasi adalah alternatif yang sehat dan ramah lingkungan. Ini karena untuk membuat nasi, beberapa petani menggunakan metode membanjiri sawah. Metode ini selain menguras suplai air, juga menghasilkan emiten gas metana.
Selain berpotensi merusak lingkungan, konsumsi nasi secara berlebihan dapat menyebabkan banyak komplikasi dan penyakit di masa depan. Lalu apa saja sumber karbohidrat yang bisa mengganti nasi? Inilah beberapa sumber karbohidrat yang bisa menggantikan nasi:
- Kentang (namun hindari kentang goreng atau yang telah diolah dengan bahan lain)
- Oats (sangat pantas untuk sarapan)
- Ubi
- Jagung
Makanan-makanan ini, selain membantu mengurangi konsumsi nasi, dapat juga menjadikan anda hidup lebih sehat dengan diet yang seimbang.
Kesimpulannya, mengganti sumber karbohidrat dari waktu ke waktu sangatlah dianjurkan. Alternatif ini sangat menarik dan sehat untuk dicoba! Ayo mulai gaya hidup ramah lingkungan yang sehat!
3. Belanja baju di toko hand me down atau preloved
Siapa bilang kalau memulai gaya hidup ramah lingkungan itu nggak bisa stylish? Belanja di toko secondhand atau preloved adalah satu alternatif yang murah dan seru untuk dilakukan. Tentu, ada prestise tersendiri dalam membeli barang branded dan ada kenyamanan tersendiri membeli barang dengan merk yang sudah cukup umum di pasar. Namun, bukan berarti kita nggak bisa dapetin barang kualitas tinggi ataupun branded di toko preloved. Ditambah lagi, barang-barang toko preloved cenderung dijual dengan harga yang lebih terjangkau.
Kenapa ini penting? Karena brand fesyen merilis tren dan gaya baru pada jangka waktu yang cukup singkat. Ini menyebabkan keinginan konsumen untuk tetap membeli barang yang baru agar tidak ketinggalan tren. Ditambah lagi, Karena keinginan konsumen dan tindakan produsen yang terus-menerus memproduksi tren pakaian baru, industri fesyen menjadi salah satu emiten CO2 terbesar dan salah satu pemakai air terbesar.
Selain itu, kondisi pekerja dalam pabrik mereka juga tidak terjamin. Bisa saja kita memakai baju buatan seorang anak perempuan 13 tahun dari Bangladesh dengan bayaran kecil dan jam kerja panjang.
Fenomena ini dinamakan fast fashion dikarenakan tren industri fesyen yang selalu berganti dengan cepat. Nah, setelah tahu ini. Semoga kita bisa lebih berhati-hati dalam membeli pakaian. Jangan sampai kita tidak sengaja mendukung.
4. Meminjam barang kepada tetangga daripada membeli baru
Gaya hidup ramah lingkungan ini mungkin terasa sulit. Membayangkan kita meminjam barang seperti perabot rumah ke tetangga lain terasa aneh dan mungkin jujur saja canggung. Namun, dengan membeli barang daripada meminjam, kita menambah jumlah tumpukan barang-barang sampah di masa depan. Ditambah lagi jika keperluan itu hanya sekali dan barang yang kamu beli menjadi sekali pakai. Jika dilihat dari sisi sosial meminjam juga menjadi salah satu pembuka tersendiri bagi kamu yang ingin mengenal tetangga kamu. Yuk, mulai mengurangi pembelian barang baru dan gunakan apa saja yang kita (atau tetangga kita) punya!
Baca juga: 11 Sayuran Hidroponik yang Mudah bagi Pemula untuk Ditanam di Rumah
5. Hanya gunakan kendaraan pribadi jika perlu
Mungkin ini adalah contoh gaya hidup ramah lingkungan yang agak sulit bagi yang baru mulai. Kendaraan pribadi memberikan kenyamanan tersendiri dalam bepergian, entah itu AC mobil di hari yang panas atau angin sepoi-sepoi ketika naik motor.
Namun, ada baiknya juga membiasakan untuk berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum ketika bepergian ke tempat yang cenderung dekat. Walaupun tidak sebanding dengan menghentikan penggunaan kendaraan bermotor sepenuhnya, dengan berjalan atau menggunakan transportasi, kita dapat mengurangi emisi CO2 dari kendaraan bermotor secara signifikan.
Selain mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kita juga bisa menjadi lebih perhitungan dalam penggunaan kendaraan pribadi kita. Misalnya, setiap pagi dan sore hari kita keluar untuk keperluan berbeda. Ini bisa digantikan dengan melakukan dua hal yang berbeda itu dalam satu kali pergi menggunakan kendaraan pribadi. Dengan kata lain, mengatur skedul kita agar kita mengurangi kendaraan pribadi. Yuk dicoba!
6. Selalu matikan lampu ketika tidak digunakan
Bukanlah hal yang jarang bagi seseorang untuk lupa mematikan lampu atau mematikan AC. Kadang karena memang lupa atau mungkin malas mematikan kita membiarkan alat elektronik kita menyala terus-menerus.
Perlu diketahui bahwa alat elektronik yang kita pakai juga dapat menghasilkan emiten dengan sendirinya. Dari AC yang mengeluarkan CFC sampai pemakaian batu bara sebagai sumber listrik dapat berkontribusi secara besar kepada bolongnya lapisan ozon. Walaupun mematikan alat elektronik merupakan hal yang terkesan ringan, kebiasaan ini tetap saja dapat membantu. Beberapa cara di bawah adalah contoh kebiasaan ramah lingkungan yang patut dan mudah diikuti.
7. Menggunakan Lampu LED sebagai pengganti lampu biasa
Nah, salah satu cara untuk ramah lingkungan dengan menghemat listrik adalah menggunakan lampu LED. Apa sih lampu LED itu? LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode. Kelebihan lampu ini adalah memiliki daya penerangan yang lebih kuat daripada lampu biasa meskipun menggunakan daya listrik yang lebih kecil. Ini berarti lampu LED jauh lebih hemat daripada lampu biasa seperti lampu pijar.
Selain keunggulan dalam penghematan listrik, lampu ini juga memiliki satu kelebihan lain. Yaitu, tidak mengandung zat berbahaya bagi manusia maupun lingkungan. Tahukah kamu bahwa merkuri terkandung di dalam lampu seperti lampu pijar? Jika lampu pecah, zat merkuri mungkin akan terhirup oleh kita. Jika tidak, maka merkuri akan terbawa ke atas dan merusak lapisan ozon.
8. Mengurangi penggunaan AC
Seperti yang ditulis diatas, penggunaan AC secara tidak cermat dapat meningkatkan zat CFC yang dapat merusak lapisan ozon. Selain AC, kulkas juga menghasilkan zat CFC dari pendingin (freon). Lalu bagaimana cara kita mengurangi penggunaan AC? Pertama, jelas bahwa kita harus membatasi waktu penggunaan AC karena selain tidak hemat listrik AC juga dapat memproduksi CFC. sebagai alternatif penyejuk, kita dapat menggunakan kipas angin yang jauh lebih hemat dan jauh lebih ramah lingkungan. Membuka jendela dari waktu ke waktu pun dapat membantu menghemat biaya listrik dan memberikan udara sejuk ke kamarmu.
Baca juga: Ini 7 Cara Membuat Ruangan Lebih Sejuk Tanpa AC
9. Menggunakan mesin cuci hanya ketika sangat diperlukan
Mungkin karena kita sibuk, menggunakan mesin cuci menjadi pilihan yang optimal karena betapa banyaknya baju dan celana yang kita miliki dan pakai per hari. Namun, kita juga harus tahu bahwa penggunaan mesin cuci dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Ini dikarenakan ketika kita menggunakan mesin cuci, kita melepaskan zat zat kimia dari detergen dan plastik mikro ke saluran air. Selain menyebabkan polusi air, dapat juga membunuh hewan hewan dengan peran vital di ekosistem laut seperti hiu dan berang-berang laut.
Maka, ayo mulai gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan mesin cuci. Jika memiliki waktu dan cucian tidak terlalu banyak, lebih baik mencuci dan mengeringkan sendiri. Jika memang terpaksa, menggunakan jasa cuci atau coin laundry pun bisa agar mengurangi total penggunaan mesin cuci.
10. Kurangi penggunaan kertas
Siapa yang tidak tahu dari apa kertas dibuat dan mengapa penggunaan kertas berlebihan dapat membahayakan lingkungan? Dibandingkan hasil kayu yang lain, kertas tergolong barang yang sering digunakan dan dibuang begitu saja. Maka dengan itu, ayo kita jaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas. Terutama kertas putih. Kita dapat menggunakan kertas yang dibuat dari bubur kertas atau bahkan meningkatkan penggunaan alat digital untuk menyimpan dan menulis. Zaman ini zaman digital, masa masih pake kertas.
11. Gunakan Compost Bin!
Ingin punya tanaman dan menghemat lingkungan pada saat yang sama? Yuk gunakan Compost Bin! Compost Bin bisa menjadi solusi bagi pemilik rumah yang banyak mengeluarkan sampah organik (cth: Bekas makanan). Dengan compost bin, sampah organik kita bisa digunakan sebagai pupuk kompos untuk tanaman kita. Hemat dan ramah lingkungan! Namun, patut diiingat bahwa penggunaan Compost Bin dapat mengeluarkan bau yang tidak sedap. Jadi kalau kamu tinggal di apartemen misalnya, coba dipikir-pikir lagi ya! Mungkin alternatif yang baik jika kamu ingin menghindari bau adalah dengan menggunakan worm farm untuk membuat kompos bagi tanaman kamu. Yuk, mulai mendaur ulang sampah organik kita sebagai usaha untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan!
12. Hitung Jejak ekologi mu
Upaya ramah lingkungan ini mungkin tidak bisa memberikan dampak secara langsung terhadap kita atau kelestarian lingkungan. Namun, dengan menghitung jejak ekologi mu, kamu bisa mendapatkan gambaran apakah gaya hidupmu gaya hidup ramah lingkungan atau tidak.
Kamu bisa melakukan ini dengan menggunakan situs bernama footprint calculator buatan Global Footprint Network. Aplikasi ini akan bertanya tentang kebiasaan konsumsi dan keseharianmu. Mulai dari berapa kali seminggu kamu makan daging sampai kamu naik apa kalau mau pergi ke kantor.
Yang menariknya, setelah itu situs ini akan menampilkan statistik dan data mengenai hal-hal seperti “dari berapa planetkah kita perlu mengambil sumber daya jika semua orang di dunia hidup sepertimu?” serta pertanyaan menarik lainnya. Membiasakan diri mengecek jejak ekologi dapat membantu kita menyadari betapa berdampaknya kebiasaan kebiasaan kecil kita kepada alam.
Baca juga: Berkebun dalam Ruangan
Tindakan-tindakan ini memang kecil, namun jika dilakukan bersama dan secara rutin bisa membawa perubahan besar dan berdampak baik bagi kelestarian alam. Yuk, mulai lakukan 12 kebiasaan ini sekarang!
No Comment